Stardust: The Work and Life of Jeweler Extraordinaire Frédéric Zaavy menampilkan Fotografi Menakjubkan oleh John Bigelow Taylor dan Dianne Dubler


  • Konsep, fotografi, dan produksi oleh John Bigelow Taylor dan Dianne Dubler (Kubaba Bespoke Books). Taylor dan Dubler telah menciptakan fotografi untuk lebih dari 300 buku yang berfokus pada karya seni, arsitektur, perhiasan, dan barang antik.
  • Teks oleh penulis falsafah Prancis Gilles Hertzog
  • Diterbitkan oleh Officina Libraria, Milan

NEW YORK, Feb. 10, 2021 (GLOBE NEWSWIRE) -- Monograf pertama yang didedikasikan untuk seniman perhiasan Paris Frédéric Zaavy, menampilkan gambar-gambar yang memesona oleh John Bigelow Taylor dan Dianne Dubler, diterbitkan pada Januari 2021. Stardust: The Work and Life of Jeweler Extraordinaire Frédéric Zaavy menampilkan sebuah potret seniman yang berusaha melukis keindahan alam semesta dengan batu berharga. Zaavy menganggap dirinya mewarisi Jean-Baptiste Tavernier, pedagang permata di era Louis XIV, dan dipilih sebagai seniman permata eksklusif untuk kebangkitan kembali abad ke-21 Fabergé. Terinspirasi oleh alam, fisika kuantum, filsafat, seni, musik, dan sastra, kepekaan puitis membuat dirinya mampu menghasilkan karya-karya yang sangat rumit dengan ratusan atau ribuan permata kecil yang menyatu layaknya pointillis objets d’art.

Fotografer John Bigelow Taylor dan Dianne Dubler, yang karyanya telah menghiasi halaman-halaman lebih dari 300 buku yang berfokus pada karya seni, arsitektur, perhiasan, dan barang antik, telah menciptakan narasi visual yang memukau untuk monografi. Menampilkan teks karya penulis Prancis Gilles Hertzog yang terkenal, Stardust mengungkap karya seni dan lika-liku kehidupan seorang seniman perhiasan terkemuka dengan jalan hidup yang sangat singkat. Dilandasi kisah kematiannya yang akan segera terjadi dan dikisahkan secara dramatis, buku ini menjadi kumpulan kisah-kisah Zaavy dari rekan terdekatnya, baik secara pribadi maupun profesional, serta menceritakan saat-saat tergelap dalam petualangan kariernya yang penuh liku. Narasi visual Taylor dan Dubler menyoroti karya Zaavy, merangkai gambar-gambar lewat inspirasi kreatifnya. Latar atelier dan rumah di antara gambar-gambar merupakan hasil dari proses fotografi yang panjang untuk mengabadikan karya seni sang seniman perhiasan.

KENANGAN AKAN ZAAVY

John Bigelow Taylor dan Dianne Dubler, fotografer dan sahabat Zaavy mengatakan: “Stardust merupakan asal mula semua materi di alam semesta, termasuk berlian yang 'dilukis' bersama Frédéric dan sangat ia sukai. Ia terpesona bahwa, selain keindahannya, berlian beresonansi dalam waktu yang lama. Namun, ia tak gentar oleh ruang dan waktu, yang ia anggap tak begitu berarti. Ia memikirkan waktu layaknya selama ribuan tahun dan mengetahui saat-saatnya di sini tidak akan pernah cukup. Beberapa bulan sebelum meninggal, ia berkata kepada kami, 'saya sudah mati,' tetapi kemudian ia tetap melanjutkan karyanya seolah-olah dirinya akan hidup selamanya! Ia kerap mengakui bahwa ia pernah berada di sini sebelumnya dan suatu hari nanti akan kembali.” – dari ‘Epilogue’, Stardust, hal. 205.

Floréal Ercilla, pemimpin perusahaan perhiasan di atelier Zaavy’s Parisian: “Tidak ada tempat lain yang memiliki kebebasan yang sama, dan saya mempelajari hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya—oleh saya atau orang lain. Makin jauh ia melangkah, makin jauh pula dirinya membuat kami melangkah [...] Kami adalah empat pembuat perhiasan, seorang pembuat patung lilin, dan empat setter. Kami membuat karya-karya yang unik, karya-karya dengan fantasi yang menakjubkan, serta karya-karya sangat rumit yang memerlukan ratusan jam kerja atau bahkan lebih. Semua itu tidak akan ada dalam workshop di mana pun di dunia. Zaavy adalah seorang pemimpi murni; keterampilannya tak terhitung. Kami membuat gelang manset yang disebut Les Nymphéas (bunga lili air), terinspirasi oleh Monet. Terdiri dari batu permata berukuran enam persepuluh yang sangat kecil, tetapi permainan warna dan cahaya memberi kesan bahwa batu permata tersebut berukuran tiga milimeter. Karya ini merupakan sebuah prestasi; itu butuh kejeniusan.”– dari ‘The Five Musketeers’, Stardust, hal. 31.

BIOGRAFI

Frédéric Zaavy (lhr. 1964, Paris) adalah generasi ketiga dari keluarga pedagang berlian. Setelah mengenyam pendidikan di beberapa sekolah seni klasik Prancis termasuk École des Arts Appliqués dan École des Beaux Arts, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan bisnis keluarganya. Pada usia 20 tahun, ia mulai berkeliling dunia. Ia menghabiskan waktu di Afrika Timur, Asia Tenggara, New York, Tel Aviv, Antwerp, dan Bangkok dengan belajar dan mengembangkan keterampilannya dalam batu permata serta berlian.

Pada tahun 1994 ia mulai membuat perhiasan unik, bekerja sama dengan rekannya Lisa Chen serta mendirikan Daring Enterprise Co. Pada tahun 2000, ia mendirikan atelier pertamanya dan dalam tahun-tahun berikutnya menetapkan standar keahlian baru di dunia pembuatan perhiasan. Setelah pameran karyanya pada tahun 2007 di Phillips de Pury & Company di New York, pada tahun 2008 ia mendirikan perusahaan perhiasan eksklusif bagi perusahaan mewah Fabergé yang memungkinkannya membuka atelier yang lebih besar di dekat Place Vendôme. Terdapat 100 karya dalam koleksi peluncuran ulang merek tersebut. Setelah itu Zaavy melanjutkan mengerjakan karyanya sendiri. Pada tahun 2010, mengetahui kanker bisa mengambil nyawanya kapan saja, ia mulai bekerja secara aktif dengan John Bigelow Taylor dan Dianne Dubler untuk membuat Stardust.

John Bigelow Taylor dan Dianne Dubler adalah fotografer alam benda yang tinggal di New York, yang mengkhususkan dirinya pada perhiasan, arsitektur, karya seni, dan barang antik. Bersama dengan kolektor, museum, dan penerbit terkemuka di dunia, mereka menciptakan fotografi untuk lebih dari 300 buku, seperti Madeleine Albright: Read My Pins: Stories From a Diplomat's Jewel Box (2009); Elizabeth Taylor: My Love Affair with Jewelry (2003); Inspired Jewelry: From the Collection of The Museum of Arts and Design, Faking It oleh Kenneth J. Lane, Judith Leiber: The Artful Handbag, The Splendor of Ethnic Jewelry, dan A Token of Elegance: Cigarette Holders in Vogue. Saat ini, sebagai Kubaba Bespoke Books, mereka memproduksi buku edisi terbatas tentang properti dan koleksi untuk klien pribadi di seluruh dunia.

Gilles Hertzog adalah penulis, penerbit, dan aktivis hak asasi manusia di Prancis yang telah bekerja sama dengan filsuf Bernard-Henri Lévy selama empat puluh tahun. Ia adalah penulis Le Dernier Vénetien, Le Séjour des Dieux, Les Brigades de La Mer, dan editor tinjauan sastra Prancis La Régle du Jeu.

Stardust: The Work and Life of Jeweler Extraordinaire Frédéric Zaavy
Teks oleh Gilles Hertzog
Fotografi dan Produksi oleh John Bigelow Taylor dan Dianne Dubler (Kubaba Bespoke Books)
Bahasa: Inggris dan Mandarin Sederhana
Diterbitkan oleh Officina Libraria, Milan
Halaman: 240
Terbit: Januari 2021

Kontak Pers
Jonathan Marder + Company
Eve Hodgkinson
eve.hodgkinson@gsmltd.net

Foto terkait pengumuman ini tersedia di
https://www.globenewswire.com/NewsRoom/AttachmentNg/f7e57dfe-7926-4477-85bf-164d779c1ce5

https://www.globenewswire.com/NewsRoom/AttachmentNg/b5b24b47-2bb5-46bf-b725-fe23aa14e5bc